24 Wajah Billy yang Menginspirasi



          Apa mungkin aku terlalu naif, berucap ingin membantu orang-orang seperti William Stanley Milligan? Tapi nyatanya satu langkah awal sudah aku lakukan dengan memilih dan berkecimpung di jurusan psikologi, meski itu belum membuktikan apapun.

*-----*

          Sekitar 4 tahun yang lalu, buku ini pertama kali kubaca, setelah ku beli dari salah satu toko buku terbesar di Indonesia. Awalnya tertarik dari sampul bukunya yang agak misterius dan menakutkan, berwarna hitam dengan gambar wajah seorang dengan kulit yang berlapis dan robek di beberapa bagian. Serta setelah kubaca sinopsis dibelakang sampul buku membuatku semakin tertarik pada buku ini. “24 Wajah Billy”, by Daniel Keyes. 

          Pastinya sudah banyak sekali sinopsis dari buku ini di pelbagai situs web dan blog, karena itulah blog ini tidak akan membahas detail tentang sinopsis cerita tetapi akan berisi tentang kesan-kesan setelah penulis membaca buku ini. 

“Mereka yang punya kendali atas orang lain mungkin punya kuasa. Tetapi, hanya mereka yang mampu mengendalikan diri sendirilah yang memiliki kekuatan sebenarnya.”
-Lao Tzu

          Kalimat diatas benar-benar sangat menggambarkan pribadi yang dialami oleh William Stanley Milligan a.s.a Billy. Kepribadian pada umunya merupakan jati diri seseorang dengan sifat yang khas yang membedakan diri seseorang dengan yang lainnya. Tapi bagaimana dengan Billy yang tidak mampu dan tidak kuasa mengendalikan dirinya sendiri. Billy seorang laki-laki yang mendapat tekanan begitu kuat dan pengalaman hidup traumatik hingga membuat sebuah pelarian dengan membuat kepribadian baru dalam dirinya. Pada awalnya membuat sebuah pelarian diri seperti itu dapat menghilangkan rasa sakit dan tekanan dalam diri namun itu hanya sesaat. Menolak diri dalam dunia realita, merasa diri lemah dan tidak sanggup mengelola dan menyelesaikan permasalah dalam hidup, menyebabkan orang-orang seperti Billy menginginkan untuk memutuskan kontak dengan realita. Ditambah usianya pada saat itu masih kanak-kanak dan ia juga tidak mendapat dukungan atau sesosok yang mampu menjadi tempatnya berbagi dan mendengarkan. Ia berkutat dengan dirinya sendiri, dan baginya saat itu menciptakan kepribadian ganda adalah suatu hal yang wajar dan merupakan satu-satunya cara agar dapat bertahan dan melanjutkan kehidupannya.

          Kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder (DID) adalah suatu keadaan terpecahnya kepribadian individu yang memicu akan kehadiran kepribadian yang lain, jadi dengan kata lain adalah seseorang yang memiliki kepribadian lebih dari satu. Billy tidak hanya memiliki 2 kepribadian, namun 24 kepribadian. Dalam buku karya Daniel Keyes, ia merinci dan menjelaskan satu persatu kepribadian yang ada, mulai dari kesepuluh sosok kepribadian yang kebanyakan dikenal oleh psikiater, pengacara, polisi dan media masa, serta 13 kepribadian yang tidak diinginkan dan yang terakhir sang guru yaitu wujud 23 sosok alter ego yang melebur menjadi satu. Keyes begitu detail dalam menjelaskan tiap kepribadian, hingga pembaca dengan mudah untuk mengingat 24 kepribadian yang ada.

          Keyes mampu menghadirkan sebuah realitas kehidupan nyata manusia biasa yang bisa gembira, marah, kecewa, atau sedih bahkan sedemikian depresinya hingga berulang kali berupaya bunuh diri, namun kehidupan itu dapat dimaknai dengan berbeda dari berbagai sudut pandang orang yang melihat. Gaya bahasanya yang santai dan tidak baku membuat novel ini seakan mengalir seperti kehidupan realitanya. Akhir cerita oleh Keyes dibuat agak menggantung, tanpa kejelasan berakhir happy atau sad. Halaman terakhir di bagian ketiga:  

          Keyes menutup cerita itu dengan sebuah edisi koran mahasiswa Ohio University, The Post menerbitkan editorial...:
“....Milligan, yang jelas tidak diberi kesempatan yang adil dalam hidup ini, telah kembali ke Athens untuk dirawat oleh para ahli disini. Dan masyarakat ini, kalaupun ada yang mereka perbuat, seharusnya membantu memberikan atmosfer mendukung yang dia butuhkan.... Kami tidak meminta Anda untuk menyambut Milligan dengan tangan terbuka. Tetapi kami meminta Anda untuk memahami. Itulah yang setidaknya berhak dia terima.”
Athens, Ohio
7 Mei 1982

          Namun, ada keterangan yang menjelaskan bahwa setelah penulisan buku itu selesai Billy tetap berkepribadian ganda. Ia terus berkutat dan menjalani hidupnya dengan kepribadian-kepribadaiannya yang lain.

Berikut adalah ciri-ciri orang yang mengidap Kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder (DID) adalah:
  1. Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
  2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
  3. Perubahan emosi yang begitu cepat, dan juga perubahan karakter disertai suara yang agak berbeda. 
  4. Memakai nama  yang  berbeda dari nama  aslinya atau memberi nama pada setiap kepribadiannya. Terkadang ia menyebut dirinya dengan kata kami (sekelompok/sekumpulan orang) bukan aku atau saya (satu orang). 
  1. Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
  2. Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teori Kepribadian Psikoanalisa (Freud) dengan Teori Kepribadian Lainnya

Analisis Ciri, Sifat dan Karakter Hendy Setiono (Pengusaha Kebab Turki)

Apa yang membuat orang lupa dan mengingat?