Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Apa yang membuat orang lupa dan mengingat?

Soal: Apa yang membuat orang lupa dan mengingat? Jawaban:             Lupa adalah suatu gejala dimana informasi yang telah disimpan di dalam ingatan   tidak dapat ditemukan kembali atau di panggil untuk digunakan. Lupa juga berati ketidakmampuan menimbulkan kembali informasi-informasi yang telah diterima dan disimpan. Ingatan manusia tidaklah sempurna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog, Herman Ebbinghaus (1850-1909) pada tahun 1885, ia membuat dan mengingat daftar yang berisi 13 kata tidak bermakna, seperti zeq, lek, vut, dan lain-lain. Selanjutnya, diukur seberapa banyak kata yang mampu diingat seiring berjalannya waktu. Setelah satu jam, ia hanya mampu mengingat beberapa kata saja. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan proses lupa terjadi segera setelah proses pembelajaran. Namun, menurut peneliti lain, ketika mengingat materi atau sesuatu yang lebih bermakna maka proses lupa tidak secepat dan seekstensif seperti yang dikemukakan. Beberap

Sejarah Psikologi Klinis

  1.     Psikologi Klinis             Psikologi klinis adalah salah satu bidang psikologi terapan, yang menggunakan konsep-konsep psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, psikologi abnormal, psikopatologi, dan prinsip-prinsip dalam asesmen dan intervensi. Jika diartikan secara sempit, psikologi klinis adalah mempelajari orang-orang yang mengalami abnormal atau subnormal, serta dalam pemeriksaannya menggunakan tes yang   biasanya dilakukan di rumah sakit. Sedangkan, jika diartikan secara luas, psikologi klinis adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari gejala dan rintangan emosional manusia, baik abnormal ataupun subnormal. Tujuan psikologi klinis adalah untuk memahami dan memberikan bantuan bagi orang atau klien yang mengalami gangguan-gangguan psikologis, gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal. 2.      Awal Psikologi Klinis             Tahun 1896 hingga 1946 merupakan tahun-tahun dimana praktik ataupun wacana tentang psikologi klinis mendomi