Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Behind Closed Doors-True Story

Gambar
  "Dengan kekuatan cinta dan air mata kami bergandengan tangan" Kalimat diatas yang tertulis di sampul depan novel non-fiksi karya Jenny Tomlin, "Behind  Closed Doors". Novel ini mengisahkan tentang kisah hidup penulisnya. Meski berat rasanya menggali kembali kenangan pahit yang telah lama terkubur dalam-dalam, namun setelah kematian ayahnya, ia merasa harus menuliskan kisah ini dan membebaskan diri dari cengkeraman peristiwa itu. Jenny dan ke-empat saudaranya yang memiliki kisah masa kecil yang kelam, penuh dengan tangisan, kekerasan, penghinaan, teror dan kebejatan moral. Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak, berbanding terbalik dimana tak seorang pun merasa betah di dalamnya. Seorang ayah, yang seharusnya menjadi sosok pelindung, pemimpin dan bijak ( fatherfigure) justru menjadi ancaman. Ayah menganggap dirinya bak seorang raja di istana kecilnya, bertindak seenaknya, memukul seenaknya, emosi yang meledak-ledak,

24 Wajah Billy yang Menginspirasi

Gambar
          Apa mungkin aku terlalu naif, berucap ingin membantu orang-orang seperti William Stanley Milligan? Tapi nyatanya satu langkah awal sudah aku lakukan dengan memilih dan berkecimpung di jurusan psikologi, meski itu belum membuktikan apapun. *-----*           Sekitar 4 tahun yang lalu, buku ini pertama kali kubaca, setelah ku beli dari salah satu toko buku terbesar di Indonesia. Awalnya tertarik dari sampul bukunya yang agak misterius dan menakutkan, berwarna hitam dengan gambar wajah seorang dengan kulit yang berlapis dan robek di beberapa bagian. Serta setelah kubaca sinopsis dibelakang sampul buku membuatku semakin tertarik pada buku ini. “24 Wajah Billy”, by Daniel Keyes.            Pastinya sudah banyak sekali sinopsis dari buku ini di pelbagai situs web dan blog, karena itulah blog ini tidak akan membahas detail tentang sinopsis cerita tetapi akan berisi tentang kesan-kesan setelah penulis membaca buku ini.  “Mereka yang punya kendali atas orang lain

Desainlah kelas yang penuh motivasi.

Soal Refleksi Independen         1.        Desainlah kelas yang penuh motivasi. Apa yang harus dimasukkan? Bagaimana pengajarannya? Tipe aktivitas apa yang akan dilakukan? Tulis desain Anda dalam portofolio Anda.         2.         Buat rencana untuk meningkatkan motivasi murid-murid ini: ·        Tanya, tujuh tahun, yang punya kemampuan rendah dan ekspektasi untuk sukses yang juga rendah. ·        Samuel, sepuluh tahun, yang selalu menjaga harga diri tetapi takut gagal. ·        Sandra, 13 tahun, pendiam di kelas dan meremehkan kemampuannya sendiri. ·        Robert, 16 tahun, yang tidak tertarik pada sekolah. Dia tinggal bersama bibinya dan Anda tidak bisa mengontak orang tuannya.         3.         Pada awal bab ini, muncul kutipan, “Seni mengajar adalah seni membangkitkan rasa ingin tahu pikiran generasi muda.” Kutipan lainnya adalah “Hadiah dari sesuatu yang dikerjakan dengan baik adalah kepuasaan karena mengerjakannya dengan baik.” Buatlah beberapa kalimat at