Desainlah kelas yang penuh motivasi.
Soal
Refleksi Independen
1. Desainlah kelas yang penuh motivasi. Apa
yang harus dimasukkan? Bagaimana pengajarannya? Tipe aktivitas apa yang akan
dilakukan? Tulis desain Anda dalam portofolio Anda.
2.
Buat rencana untuk meningkatkan motivasi
murid-murid ini:
· Tanya,
tujuh tahun, yang punya kemampuan rendah dan ekspektasi untuk sukses yang juga
rendah.
· Samuel,
sepuluh tahun, yang selalu menjaga harga diri tetapi takut gagal.
· Sandra,
13 tahun, pendiam di kelas dan meremehkan kemampuannya sendiri.
· Robert,
16 tahun, yang tidak tertarik pada sekolah. Dia tinggal bersama bibinya dan
Anda tidak bisa mengontak orang tuannya.
3.
Pada awal bab ini, muncul kutipan, “Seni
mengajar adalah seni membangkitkan rasa ingin tahu pikiran generasi muda.”
Kutipan lainnya adalah “Hadiah dari sesuatu yang dikerjakan dengan baik adalah
kepuasaan karena mengerjakannya dengan baik.” Buatlah beberapa kalimat atau
slogan sendiri untuk memotivasi yang punya makna personal bagi Anda. Tulis di
papan tulis di kelas saat Anda mengajar.
Jawaban
1.
Dalam kelas ini akan menggunakan
beberapa metode pengajaran, antara lain:
a. Metode
pemecahan masalah, yaitu penyajian pelajaran dari suatu masalah, kemudian
dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara
keseluruhan dan bermakna.
b. Metode
eksperimen, adalah pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan
membuktikan dan mengalami sendiri sesuatu yang ingin dipelajari. Siswa diberi
kesempatan untuk melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, menarik kesimpulan.
c. Metode
tugas, yaitu pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Tugas dapat diberikan di sekolah atau di rumah,
baik secara individu atau kelompok.
d. Metode
diskusi, yaitu siswa diberikan suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Dalam diskusi ini
akan terjadi interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling
tukar pikiran, pengalaman, informasi, dsb. Siswa juga dilatih untuk berbicara
di depan umum, dan belajar untuk menghargai pendapat orang lain. Metode diskusi
akan dirasa manfaatnya jika semua siwa aktif dan tidak ada yang pasif sebagai
pendengar saja.
e. Metode
tanya jawab, adalah pembelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada siswa, namun dapat juga dari guru kepada siswa.
f. Metode
Demonstrasi, yaitu pembelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada
siswa mengenai suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik tiruan atau sungguhan, dan disertai penjelasan.
Dalam proses belajar mengajar,
penataan ruang kelas dapat mempengaruhi siswa belajar. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mentan ruang kelas, yakni:
a. Ukuran
dan bentuk kelas.
b. Bentuk
serta ukuran bangku dan meja siswa.
c. Jumlah
siswa dalam kelas.
d. Jumlah
siswa dalam setiap kelompok.
e. Jumlah
kelompok dalam kelas.
f. Komposisi
siswa dalam kelompok, misal siswa yang pandai dengan yang kurang pandai, pria
dan wanita).
Penataan kelas yang digunakan tidak
dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen. Sehingga meja dan kelas yang
ada di ruang kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah sesuai dengan kebutuhan
pada saat pembelajaran di kelas. Selain itu, juga diterapkan formasi duduk
siswa yang berpindah-pindah, agar siswa dapat membaur dengan siswa lainnya yang
berada jauh dari tempat biasanya ia duduk. Dalam penataan meja dan kursi di
kelas perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Aksesibilitas:
siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia.
b. Mobilitas:
siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.
c. Interaksi:
memudahkan terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun antar siswa.
d. Variasi
kerja siswa: memungkinkan siswa bekerjasama secara perorangan, berpasangan,
atau kelompok.
Formasi
kelas yang akan saya gunakan dalam kelas ini adalah:
1) Formasi
Huruf U
Formasi ini dapat digunakan untuk
berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau melihat media
visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung satu dengan
yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik
secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke berbagai arah
dengan seperangkat materi.
2) Formasi
Corak tim
Mengelompokkan meja-meja setengah
lingkaran atau oblong di ruang kelas agar memungkinkan anda untuk melakukan
interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja untuk
susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa peserta didik harus
memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat
anda, papan tulis atau layar.
Selain itu, proses pembelajaran akan
didukung dengan media auditif, visual dan audiovisual. Media auditif, seperti
radio, kaset recorder. Media visual seperti gambar, slides, cetakan, dsb. Dan
media audiovisual, seperti film atau video.
Selain itu, selama proses
pembelajaran guru harus memberikan motivasi pada setiap siswa. Motivasi
merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seorang siswa. Apa artinya
bagi siswa pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Oleh sebab itu, guru
berusaha menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan, kondusif,
meningkatkan gairah belajar siswa, dengan memanfaatkan semua potensi yang ada
di kelas. Beberapa motivasi yang dapat diberikan kepada siswa terhadap
pembelajaran di kelas, antara lain:
a. Memberi
angka atau nilai atau simbol dari hasil aktivitas belajar siswa. Angka dapat
memberikan rangsangan kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar.
b. Hadiah
dari guru yang diberikan kepada siswa yang berprestasi sebagai bentuk
penghargaan. Pemberian hadiah tidak selalu diberikan pada waktu kenaikan kelas.
Hadiah yang diberikan tidak harus yang mahal, yang terpenting tujuannya untuk
menggairahkan belajar siswa, seperti buku tulis, buku bacaan yang memotivasi,
dan alat tulis yang bermanfaat.
c. Pujian
yang diberikan pada siswa dari guru sebagai bentuk motivasi positif. Setiap
orang suka dipuji, baik yang muda atau tua, bahkan anak-anak. Pujian yang baik
adalah pujian yang keluar dari hati seorang guru secara wajar, dengan maksud
untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerjanya. Namun, pujian
yang berlebihan akan terkesan dibuat-dibuat.
d. Kata-kata
bijak atau slogan dan tokoh yang menginspirasi yang dapat meningkatkan
ketertarikan dan antusias belajar siswa yang diberikan oleh guru, bahkan siswa
juga diperbolehkan saling menceritakan slogan dan tokoh yang ia ketahui atau
yang menginspirasinya. Selanjutnya, slogan dan tokoh yang menginspirasi
tersebut dapat ditempel di mading kelas.
e. Gerakan
tubuh yang diberikan oleh guru yang dilakukan dengan tepat akan memberikan
umpan balik dari anak didik. Seperti dalam bentuk senyuman, tepuk tangan,
acungan jempol, memberi salam, menggeleng dan menganggukkan kepala, dsb.
f. Memberi
tugas. Guru memberikan tugas kepada siswa, baik dalam bentuk kelompok atau
individu. Tugas dapat diberikan oleh guru setelah selesai menyampaikan bahan
pelajaran. Atau sebaliknya, diberikan tugas terlebih dahulu selanjutnya setelah
tugas telah terselesaikan dapat dibentuk diskusi kelas. Namun, yang terpenting
ketika siswa telah mengerjakan tugas adalah guru harus memberikan umpan balik (feedback), sehingga siswa dapat
menyadari letak kesalahannya, dan dapat belajar membetulkan kesalahan tersebut.
g. Memberi
ulangan. Guru dapat memberikan ulangan kepada siswa untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengajaran telah dilakukannya dan sejauh mana siswa menguasai
pelajaran yang telah diberikan.
h. Hukuman
yang mendidik dan efektif dari guru dapat memotivasi siswa sehingga siswa akan
menyadari dan berusaha untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak mengulanginya.
2.
-Tanya,
tujuh tahun, yang punya kemampuan rendah dan ekspektasi untuk sukses yang juga
rendah.
Tanya
perlu terus-menerus diyakinkan bahwa ia mampu mencapai tujuan dan sukses.
Namun, perlu diingat bahwa ia akan mengalami kemajuan selama ia mau untuk
berusaha. Memberikan motivasi dan dukungan pada Tanya, bahwa setiap manusia itu
unik, memiliki kelebihan yang berbeda-beda dan bahwa kesuksesan adalah kata
lain dari kerja keras. Menerapkan metode belajar tutor teman sebaya dan
pembelajaran kooperatif di kelas. Sehingga siswa yang lebih pandai dapat
membantu siswa yang berkemampuan lebih rendah. Dan jika perlu, guru akan
memberikan les tambahan untuk Tanya seusai kelas selesai. Serta, meminta
kerjasama orangtua dari Tanya untuk tetap memantaunya agar tetap belajar
dirumah dan turut memotivasinya untuk tidak menyerah, bahwa kemampuan rendah bukanlah
alasan untuk tidak menjadi sukses.
-Samuel,
sepuluh tahun, yang selalu menjaga harga diri tetapi takut gagal.
Memotivasi
Samuel bahwa sebenarnya hati manusia, ternyata pengecut. Itu membuat manusia
mudah dikelabui. Jika ada permasalahan dalam hidupmu, katakan pada hatimu,
bahwa semua baik-baik saja. Meski demikian permasalahan belum terselesaikan,
tapi kekuatan bertahan jadi terkumpul. Samuel harus belajar untuk tidak takut
gagal, karena orang yang sukses pasti mengalami kegagalan sebelumnya dalam
hidupnya. Dan yang membedakan orang gagal dan orang sukses adalah ketika orang
itu gagal, ia menjadikan kegagalan itu sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih
baik lagi dan tidak akan menyerah. Selain itu, dengan memberikan tugas yang
menarik dan memicu rasa ingin tahu, seperti tugas mencari biografi tokoh yang
sukses di bidangnya dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Menerapkan
sistem reward, sehingga semua murid
dapat memperoleh hadiah jika mereka mau berusaha dan pastikan bahwa hadiah itu
dapat memperkuat kemauan murid. Membantu Samuel dalam menentukan tujuan yang
menantang dan realistis, serta memberi dukungan akademik dan emosional dalam
mencapai tujuan. Memperkuat asosiasi antara usaha dan harga diri, berpikir
positif terhadap kemampuan yang ia dimiliki, dan meningkatkan hubungan guru dan
murid dengan menekankan peran guru sebagai pembimbing dan sahabat, bukan
sebagai figur otoriter yang mengontrol perilakunya.
-Sandra,
13 tahun, pendiam di kelas dan meremehkan kemampuannya sendiri.
Metode
yang dapat membantu adalah metode pelatihan ulang (retraining) kognitif, seperti retraining
kecakapan yakni meningkatkan persepsi kecakapan diri murid, retraining atribusi yakni mengubah
atribusi dan orientasi prestasi murid dan strategi training yakni meningkatkan strategi dan keahlian tugas dan bidang
pelajaran. Selain itu, Sandra perlu diperlihatkan film yang mampu memotivasinya,
seperti film taree zameen, dimana
tokoh utama adalah seorang penderita disleksia. Namun, berkat kerja keras,
semangat, dan dukungan orang-orang disekitarnya, kini ia mengetahui bakatnya.
Guru juga akan menceritakan beberapa tokoh yang sukses meski menderita
disleksia atau memiliki kekurangan. Dengan begitu, Sandra akan menyadari bahwa
ia yang telah terlahir sempurna tanpa kekurangan seperti disleksia, sudah
seharusnya tidak meremehkan kemampuannya. Serta, perlu melatihnya untuk berani
berbicara, seperti dalam diskusi kelompok di kelas, dengan cara menunjukknya
menjadi ketua dalam diskusi kelompok, memberikan pujian, motivasi dan
memberikan kesan positif sebagai bentuk apresiasi dari hasil kerjanya. Selain
itu, perlu adanya kerjasama dari orangtua untuk mengajak Sandra bergabung dan
menekuni pada sebuah komunitas atau ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat
dan minatnya, sehingga ia dapat mengembangkan bakat dan minatnya serta ia menjadi
percaya diri dan merasa memilki kemampuan yang lebih dalam satu bidang.
-Robert,
16 tahun, yang tidak tertarik pada sekolah. Dia tinggal bersama bibinya dan Anda
tidak bisa mengontak orang tuannya.
Membuat
suasana pembelajaran di kelas menjadi senyaman mungkin dan semenarik mungkin,
menjadikan sekolah sebagai rumah kedua baginya, dan menerapkan metode-metode
pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa sehingga siswa tidak bosan
dan antusias ketika mengikuti pelajaran, mengembangkan hubungan positif
dengannya, mengajarinya strategi untuk membuat belajar menjadi menyenangkan,
serta mempertimbangkan penggunaan mentor. Selain itu, mengajak Robert untuk
berani bermimpi, bahwa dengan bersekolah merupakan suatu langkah awal untuk
mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Membuat sebuah diskusi kelas, dimana para
siswa akan saling menceritakan mimpi-mimpi yang ia miliki dan langkah-langkah
apa yang telah ia lakukan dalam mewujudkan mimpinya itu. Membuat Saya juga akan
menghubungi bibinya Robert, untuk mencari tahu penyebab Robert menjadi tidak tertarik
pada sekolah dan mengajak kerjasamanya dalam memberi perhatian pada Robert agar
sekolah menjadi hal yang menarik baginya.
3.
-Mengapa kita harus belajar, karena
semua pencapaian dan kesuksesan awalnya dimulai dari sebuah proses pembelajaran.
-Jangan
hanya terpaku pada nilai atau target prestasi, namun hargai setiap kemajuan
dalam dirimu selama belajar, dengan begitu nilai dan prestasi akan mengikutimu.
-Jangan
takut gagal di masa mudamu, agar kamu tidak mengulangi kegagalan itu di masa
tuamu.
Daftar Pustaka
Blog
Guru: Mengelola Ruang Kelas. Diakses tanggal 05 Mei 2014. http://www.blog- guru.web.id/2009/02/mengelola-ruang-kelas.html
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
2010. Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Herenhahn B. R., dan Olson M. H. 2008. Theories
Of Learning (Teori Belajar): Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana.
Santrock, John W. (2010). Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). B.S, Tri Wibowo (terj). Jakarta: Kencana.
Teori
Belajar Behavioristik. Diakses tanggal 29 April 2014. http://pensa- sb.info/uploads/2011/10/teori-belajar-behavioristik.pdf
Komentar
Posting Komentar