Anomaliku


Anomaliku


Aku rindu sapa mu saat terbit fajar, terik surya, senja, dan saat bertaburnya bintang.


Aku rindu senyum manismu “dua titik satu kurung tutup”.


Aku rindu tanyamu, sedang apa dan dimana.


Aku rindu humor bodohmu.


Aku rindu pengakuan konyolmu.


Aku rindu kesamaan film kesukaan kita.


Tapi itu kemarin, semua sudah berubah...berubah.


Apapun yang ingin ku tahu, semoga kamu hidup baik saat semua berubah.


Tak perlu khawatir, aku baik dan menjalani hidup seperti biasa, meski dibalut anomali.


Tak tau apa ini jarak atau batas, yang ku tau, ini sepi, tanpa suara, tanpa gerik, dan kosong. 

Kiranya cukup anomali ini berkurang saat ku lirik nama depanmu di layar.

 

-3 November 2014-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teori Kepribadian Psikoanalisa (Freud) dengan Teori Kepribadian Lainnya

Analisis Ciri, Sifat dan Karakter Hendy Setiono (Pengusaha Kebab Turki)

Apa yang membuat orang lupa dan mengingat?