Analisis Ciri, Sifat dan Karakter Hendy Setiono (Pengusaha Kebab Turki)
Biografi Hendy Setiono
Biodata
Nama : Hendy Setiono
TTL : Surabaya, 30 Maret 1983
Pendidikan
2003-2004 Advance Diploma of E-Commerce Informatics
Computer School Singapore Education
2002-2003 Diploma of E-Commerce Informatics Computer
School Singapore Education
2000-2002 Teknik Informatika ITS hingga semester 4
Nama Usaha
PT Baba Rafi Indonesia
2008 – sekarang Pemilik Piramizza : Counter makanan
cepat saji dengan lima outlet di kota Surabaya
Investor Baba Rafi Palace : Rumah Penginapan dengan 18
ruangan yang berfungsi sebagai Homestay
Pemilik roti maryam Aba-Ab : Counter makanan cepat
saji ala Timur Tengah yang sudah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di
pulau Jawa dan Bali.
Penghargaan
2008 “The Best Indonesia Franchisor” dari majalah info
franchise Indonesia
2008 “The Most Promising Entrepreneur of the Year”
dari Asia Pasifik Entrepreneurship Awards
2008 “Asian Young Entrepreneur Best Under 25 Years”
dari Bussiness Week Asia Magazine
2007 “Jawara Entrepreneur 2007” dari majalah KONTAN
2007 Pemenang 1 Wirausaha Muda Mandiri 2007 Kategori
Mahasiswa program Pasca Sarjana dan Alumni
2007 “Indonesia Ambasador for Asian Young Leaders
Climate Forum” dari British Council
2007 “Best Achievement Young Entrepreneur Award 2007”
dari Bisnis Indonesia
2007 “Best Franchisee in Local Food & Beverages
Category” dari majalah Pengusaha
2007 Inspirator “Sound of Change” dari A Mild Life
Soundrenalin
2006 “Ten people of the year” dari majalah TEMPO
2006 “The Indonesian Small and Medium Bussiness
Entrepreneur Award (ISMBEA)”, dari menteri koperasi dan UKM.
2006 “Enterprise 50” The Hottest Entrepreneur in 2006,
majalah SWA
Awal Usaha
Kisah
sukses Hendy Setiono dengan Kabab Turki Baba, bisnisnya dimulai dari pengalaman
pribadi merasakan masakan khas Timur Tengah ini. Suatu hari sekitar bulan Mei
2003, ia tengah mengunjungi ayahnya yang bekerja di sebuah perusahaan minyak di
Qatar. Disanalah Hendy menemukan makanan khas, karena rasa penasaran, ia pun
langsung membelinya. "Ternyata rasanya sangat enak, saya tak menduga
sebelumnya," ungkap Hendy. Ia tidak ingin usahanya asal-asalan.
Sejak
saat itulah muncul keinginan untuk membuka bisnis kebab di Indonesia. Alasanya
sih sederhana, selain karena rasanya enak, makanan kebab belum banyak dijumpai
di Indonesia. Padahal kalau ditelisik banyak orang keturunan Arab di Indonesia,
atau pastilah ada yang pernah mencicipi ketika berhaji atau umroh di sana. Jadi
kini dari Handy lah orang yang berhaji dulu bisa merasakan apa yang mereka
rasakan dulu ketika haji atau umroh. Ia lantas mencari resep terbaik.
Cari-cari
dari berbagai sumber ternyata hasilnya kebab asal Turki lah yang terenak. Dia
bereksperimen dan mencari- cari resepnya sendiri. Membuat rasanya istimewa
serta menjadi trademark produknya Kebab Turki Baba Rafi. Mengawali bisnis
memang tak semudah membalikan terlapak tangan. Ia merasakan itu, setiba di
tanah air, ia tak lantas berbisnis tapi mememilih strategi khusus. Hendy
mengawali dengan mencari teman berbisnis. Dia bertemu seorang kawan yang
kebetulan juga seorang pecinta kuliner bernama Hasan Baraja.
Sayangnya,
langkahnya ini tidak mendapatkan dukungan penuh dari orangtua karena bangku
kuliah ia tinggalkan demi menjalankan usaha yang belum tentu keberhasilannya
saat itu. Apalagi, kata Hendy, keluarganya tidak ada yang berlatar belakang
wirausaha atau menjalankan bisnis. "Dukungan finansial untuk modal waktu
itu (pun) terbatas," ujarnya.
Ia
pun hanya dapat pinjaman uang dari adiknya sebesar Rp 4 juta untuk memulai
bisnis kebab yang kini dikenal dengan Kebab Turki Baba Rafi. Nama usahanya itu
berasal dari nama depan anaknya, Rafi Darmawan. Adapun kata "baba"
yang merupakan bahasa Arab, artinya ayah. Niat dan modal pun tak cukup
menyertai perkembangan usaha Hendy ini. Berbekal pengalaman mengikuti seminar
hingga pertemuan dengan relasi bisnis, ia pun menciptakan moto
"LETAM." "L - Lihat peluang yang ada, E - Evaluasi peluang itu,
T - Tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi, A - Amati caranya dan lakukan, M
- Modifikasi cara yang telah dipilih itu," ujarnya. Ia menyebutkan, moto
ini sudah muncul sedari awal sebelum usaha dimulai. Dengan semua bekal itu,
tidak lantas ia mudah menjalani peruntungannya di bisnis kebab yang kini
berkembang menjadi sejumlah produk kuliner, yakni roti Maryam Aba-Abi,
Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono.
Bisnis
Trial dan Error
Hendy
dan Hasan kemudian sepakat untuk melakukan bisnis walau penuh trial and error.
Mereka berdua kemudian melakukan penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha
memodifikasi resep kebab yang familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya
Surabaya sebagai kota pertama hendy memulai bisnis.
Jika
menggunakan resep Kebab yang asli, aroma cengkeh dan ladanya sangat terasa dan
ini tak cocok dengan lidah Surabaya. Selain itu, ukuran porsi kebab yang asli
juga terlalu besar, tidak cocok dengan orang Indonesia yang kemungkinan
kebab hanya akan menjadi makanan camilan saja.
Akhirnya
Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep dan ukuran kebab yang pas untuk
dipasarkan di Surabaya. Kombinasi bahan yang digunakannya membuat lidah
tergiur. Bayangkan, daging panggang berbumbu, menyebarkan aroma yang
membangkitkan selera, ditambahi dengan irisan sayur segar, mayonaise, saos
tomat dan sambal istimewa, dengan penyajian menarik, digulung dalam lembaran
tortila lembut. Proses peracikan resep yang pas butuh waktu tiga bulan.
Dengan modal sekitar 10 juta, pada
September 2003, bisnis yang dijalankannya bukan langsung
berbentuk outlet, melainkan gerobak dorong berwarna kuning. Dengan gerobak
buatan sendiri, ia pun mangkal di daerah Nginden Semolo, Surabaya. Ia ditemani
seorang karyawan. Pahit-manisnya berbisnis pun ia rasakan. Hendy pun bercerita
bagaimana ia berjualan sampai kehujanan, jatuh hingga rotinya berserakan di
jalan. "Kehujanan, jatuh, roti pun langsung klemeran di jalan," kata
Hendy. Tidak hanya sebatas itu, uang hasil penjualannya pun sempat dibawa pergi
oleh karyawan penggantinya. Kesulitan lainnya adalah mengenai masalah
pendanaan. Bunga pinjaman perbankan yang tinggi harus ia terima. Pernah ia
diberikan suku bunga kredit untuk modal kerja hingga 18 persen. Namun, ia
memaklumi dengan pemahaman bank tentunya melihat risiko dalam memberikan modal.
Untungnya, bunga tersebut bisa terbayarkan dengan laba yang ia peroleh.
Strategi Bisnis
Strategi
promosi dan publikasi kebab Turki Baba Rafi jelas sekali; kualitas adalah
segalanya. Oleh sebab itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk sekedar
quality kontrol yang selalu memandu dan memantau kondisi setiap outletnya.
Adanya diivisi quality control adalah untuk selalu mengecek dan mempertahankan
setiap kualitas rasa, pelayanan dan kebersihan serta nilai produk di mata
pembeli. Nomor khusus untuk segala pengaduan konsumen juga dipersiapkan jauh-
jauh hari.
Hendy juga
mengedepankan inovasi termasuk menggunakan teknik pengasapan. Dagingnya akan
diasapkan dengan mesin bukan digoreng saja. Tujuannya agar aroma daging
kambingnya menyebar membuat mereka yang melintas ingin mencoba. Dan akhirnya
mereka akan mencoba lagi, lagi dan lagi. Varian kebab juga telah banyak sebut
saja Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab
Gila dan Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat).
Harganya ada
berkisar antara 8 ribu rupiah hingga belasan ribu, pokoknya masih dibawah 20
ribu lah. Setelah berjuang lama baru lah Kebab Baba Rafi mencapai puncaknya.
Banyak orang yang kepincut untuk menjadi mitra. Dari sinilah kemudian Hendy
memilih mematenkan kebabnya lalu langsung membuka peluang franchisee. Melalui
PT. Baba Rafi Indonesia, perusahaan ini kemudian membuka peluang kemitraan
tersebut dengan harga mulai 50 jutaan.
Yang sangat luar biasa dari bisnis ini Hendy hanya
membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk mengembangkan sayap dimana-mana. Outlet Kebab
Turki Baba Rafi telah berkembang hingga lebih dari 375 outlet dan mempekerjakan
karyawan lebih dari 200-an orang. Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16
miliar per tahun. Tak mau disebut pebisnis lain hanya jago kandang, Hendy telah
melebarkan sayapnya dari Malaysia, Sri Langka dan China.
Para mitra sepakat untuk
mengembangkan bisnisnya di wilayah masing- masing wilayah. Untuk China sendiri
diperkirakan di tahun 2004 sudah ada outlet pertama.
"Rencana besar kami memang perluasan merek kami di Asia. Ekspansi ke China dan Sri Lanka merupakan peluang sekaligus langkah besar karena China adalah negara dengan populasi terbesar di dunia dan Sri Lanka bisa menjadi pembuka jalan untuk penetrasi ke Maladewa dan India. Sementara, pesatnya pertumbuhan bisnis Kebab Turki Baba Rafi di Malaysia merupakan bukti prospek besar brand ini di pasar internasional." tegasnya. Kebab Turki Baba Rafi kini memiliki 1.200 gerai di Indonesia, 28 gerai di Malaysia, empat gerai di Filipina, dan segera hadir di Belanda, langkah ini untuk mengukuhkan diri sebagai The World’s Biggest Kebab Chain. Apresiasi di tingkat internasional pun diraih melalui berbagai penghargaan bergengsi, Master Class di bidang Lifestyle & F&B dari McMillan Woods Global Awards kepada Kebab Turki Baba Rafi, dan penghargaan Asia’s Top 10 Young Entrepreneur dari Majalah Top 10 of Asia kepada Hendy Setiono seperti yang dikutip dari swa.co.id.
"Rencana besar kami memang perluasan merek kami di Asia. Ekspansi ke China dan Sri Lanka merupakan peluang sekaligus langkah besar karena China adalah negara dengan populasi terbesar di dunia dan Sri Lanka bisa menjadi pembuka jalan untuk penetrasi ke Maladewa dan India. Sementara, pesatnya pertumbuhan bisnis Kebab Turki Baba Rafi di Malaysia merupakan bukti prospek besar brand ini di pasar internasional." tegasnya. Kebab Turki Baba Rafi kini memiliki 1.200 gerai di Indonesia, 28 gerai di Malaysia, empat gerai di Filipina, dan segera hadir di Belanda, langkah ini untuk mengukuhkan diri sebagai The World’s Biggest Kebab Chain. Apresiasi di tingkat internasional pun diraih melalui berbagai penghargaan bergengsi, Master Class di bidang Lifestyle & F&B dari McMillan Woods Global Awards kepada Kebab Turki Baba Rafi, dan penghargaan Asia’s Top 10 Young Entrepreneur dari Majalah Top 10 of Asia kepada Hendy Setiono seperti yang dikutip dari swa.co.id.
Analisis Ciri, Sifat dan Karakter
Dari
berbagai penelitian yang ada ditemukan sembilan belas sifat penting wirausaha
yang diperoleh dari tujuh penelitian yang pernah dilakukan. Kesembilan belas
sifat itu dikelompokkan menjadi enam sifat unggul (dalam Wiyani,
2012), sebagai
berikut:
1. Percaya Diri
Seorang
pengusaha (entrepreneur) haruslah
memiliki sifat percaya diri yang tercermin dari:
1) Yakin dan optimisme: ia harus yakin dan optimis bahwa usahanya
akan maju dan berkembang untuk itu. Seorang wirausaha harus mampu menyusun
rencana keberhasilan perusahaannya.
2)
Mandiri: Tidak mengandalkan dan bergantung orang lain
atau keluarga.
3) Kepemimpinan, dan dinamis: Seorang wirausaha harus
mampu Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya
pada material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
Sifat
percaya diri dari seorang pengusaha juga dimiliki oleh Hendy, yang terbukti
dengan keyakinan dan optimisme pada usaha yang ia jalankan. Meski saat itu
modal yang dimiliki sangat terbatas, serta ia tidak mendapat dukungan dari
orang tuanya, karena ia lebih memilih meninggalkan bangku perkuliahan untuk
menekuni usaha kebabnya. Mandiri, dalam membangun usaha kebabnya, ia tidak
meminta bantuan atau tergantung pada orang tuanya, ia hanya meminjam uang pada
adiknya sebagai tambahan modal usaha. Ia juga memiliki sifat kepemimpinan dan
dinamis, terbukti kemampuannya dalam memimpin perusahaan, bahkan banyak orang
yang ingin menjadi mitranya, sehingga pada waktu itu ia langsung mematenkan
kebabnya dan membuka peluang franchisee.
Selain itu, ia mampu untuk memanajerial dan mengembangkan usahanya hingga
memiliki 1.200 gerai di Indonesia, 28 gerai di Malaysia, empat gerai di
Filipina, dan segera hadir di Belanda.
2. Originalitas
Seorang
entrepreneur haruslah memiliki sifat orginalitas yang tercermin dari:
1)
Kreatif: mampu mengembangkan ide-ide baru dan menemukan
cara-cara baru dalam memecahkan persoalan.
2)
Inovatif: mampu melakukan sesuatu yang baru yang belum
dilakukan banyak orang sebagai nilai tambah keungulan bersaing.
3)
Inisiatif/proaktif, mampu mengerjakan banyak hal
dengan baik, dan memiliki pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini
merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi,
tetap terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam
berbagai kegiatan.
Hendy
memiliki sifat originalitas, yang terbukti pada kreatifitas dan inisiatif yang
ia miliki dalam memilih, menjalankan dan mengembangkan usahanya. Dari pengalaman
pribadi ketika merasakan masakan khas Timur Tengah, menghasilkan ide untuk
membangun usaha kebab di Indonesia. Dimana pada saat itu belum ada usaha kebab
di Indonesia. Selain itu, ia melakukan inovasi dalam meracik kebab agar sesuai dengan
lidah orang Indonesia, terutama Surabaya sebagai kota pertama hendy memulai
bisnis. Ia melakukan trial
and error pada bisnisnya. Ia dan rekannya melakukan penjajakan bisnis, pangsa
pasar dan berusaha memodifikasi resep kebab, memodifikasi ukuran kebab yang pas
untuk dipasarkan, dan mengkombinasikan bahan yang digunakannya agar membuat
lidah tergiur. Proses peracikan resep yang pas butuh waktu selama tiga bulan.
3. Berorientasi
Manusia
1)
Sifat suka bergaul dengan orang lain berarti anda
harus mampu mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,
baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan,
pemerintah pemasok, serta masyarakat luas.
2)
Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus
dipegang teguh dan harus ditepati.
3)
Responsive terhadap saran/kritik. Saran dan kritik
yang masuk di respon dengan baik untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan,
proses bisnis dan efesiensi perusahaan.
Sifat
ini juga dimiliki oleh Hendy, terbukti dengan kemampuannya dalam mengembangkan
dan memelihara kerja sama yang baik dengan para mitranya. Selain itu, ia juga
berhubungan baik dengan para pelanggannya, terbukti dengan adanya diivisi quality control, yang berguna untuk
mengecek dan mempertahankan setiap kualitas rasa, pelayanan dan kebersihan
serta nilai produk di mata pembeli. Hendy juga memiliki komitmen yang kuat
terhadap rekan-rekan bisnisnya, terbukti dengan mitra kerja yang ia miliki
sampai saat ini, bahkan mitra kerja tersebut semakin bertambah jumlahnya, tidak
hanya mitra dari dalam negeri namun hingga ke luar negeri. Serta responsive
terhadap kritik dan saran, yaitu dengan menyediakan nomor khusus untuk segala
pengaduan konsumen. Sehingga, ia akan lebih mudah dalam me-monitoring para pekerja, mitra dan produk yang ia jual.
4. Berorientasi
Prestasi atau Hasil Kerja
1)
Ingin berprestasi, kemauan untuk terus maju dan
mengembangkan usaha. IQ dan EQ tidak cukup untuk memprediksi keberhasilan.
Dibutuhkan AQ (Adversity quotient) yaitu tingkat ketahanan terhadap
hambatan-hambatan yang ditemuinya dalam mencapai keberhasilan.
2)
Ketahanan terhadap berbagai hambatan ini terdiri dari
empat komponen, yaitu reach, ownership & original,control, endurance. Reach
berarti seberapa jauh kemalangan/rintangan yang ditemui itu mempengaruhi
hal-hal lain dalam kehidupan. Ownership & original adalah persepsi orang
terhadap rintangan/hambatan. Control berarti melihat kemampuan mengontrol
hambatan/rintangan dalam kehidupan. Endurance
berarti sejauh mana kita melihat rintangan/hambatan sebagai sesuatu yang terus
terjadi atau hanya terjadi secara kebetulan, cepat berlalu dan tidak akan
terjadi lagi.
Sifat
ini juga dimiliki oleh Hendy Setiono, terbukti dengan sifatnya yang tidak cepat
puas. Ia selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
Hendy mengembangkan produk kebabnya hingga memiliki 1.200 gerai di Indonesia,
28 gerai di Malaysia, empat gerai di Filipina, dan segera hadir di Belanda. Ia
selalu melihat peluang-peluang usaha yang ada. Ia juga mengembangkan varian
kebab juga telah banyak sebut saja Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab
isi sosis istimewa, Kebab Gila dan Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat). Serta,
kini usahanya tidak hanya pada produk kebab saja, namun berkembang menjadi
sejumlah produk kuliner lainnya, yakni roti Maryam Aba-Abi, Piramizza, dan Ayam
Bakar Mas Mono.
Selain,
itu ia juga memiliki ketahanan yang baik, terbukti diawal usaha ketika ia
berjualan sampai kehujanan, jatuh hingga rotinya berserakan di jalan. Tidak
hanya sebatas itu, uang hasil penjualannya pun sempat dibawa pergi oleh
karyawan penggantinya. Kesulitan lainnya adalah mengenai masalah pendanaan.
Bunga pinjaman perbankan yang tinggi harus ia terima. Pernah ia diberikan suku
bunga kredit untuk modal kerja hingga 18%. Namun, tidak putus asa atau pun
menyalahkan pihak bank, melainkan ia memaklumi hal tersebut dan terus berusaha
hingga bunga tersebut bisa terbayarkan dengan laba yang ia peroleh.
Berbagai
prestasi dan penghargaan telah ia peroleh, sebagai bentuk ingin berprestasi dan
kemauan untuk terus maju, antara lain:
1)
2008 “The Best Indonesia Franchisor” dari majalah info
franchise Indonesia.
2)
2008 “The Most Promising Entrepreneur of the Year” dari
Asia Pasifik Entrepreneurship Awards.
3)
2008 “Asian Young Entrepreneur Best Under 25 Years”
dari Bussiness Week Asia Magazine.
4)
2007 “Jawara Entrepreneur 2007” dari majalah KONTAN.
5)
2007 Pemenang 1 Wirausaha Muda Mandiri 2007 Kategori
Mahasiswa program Pasca Sarjana dan Alumni.
6)
2007 “Indonesia Ambasador for Asian Young Leaders
Climate Forum” dari British Council.
7)
2007 “Best Achievement Young Entrepreneur Award 2007”
dari Bisnis Indonesia.
8)
2007 “Best Franchisee in Local Food & Beverages
Category” dari majalah Pengusaha.
9)
2007 Inspirator “Sound of Change” dari A Mild Life
Soundrenalin.
10) 2006 “Ten
people of the year” dari majalah TEMPO.
11) 2006 “The
Indonesian Small and Medium Bussiness Entrepreneur Award (ISMBEA)”, dari
menteri koperasi dan UKM.
12) 2006
“Enterprise 50” The Hottest Entrepreneur in 2006, majalah SWA
5. Berorientasi
Masa Depan
Sifat pandangan ke depan, ketajaman persepsi.
Untuk itu anda harus memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi
untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa
yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.
Sifat berorientasi pada masa depan
juga dimiliki oleh Hendy terbukti dengan pandangannya ketika memilih usaha
kebab, yang meski saat itu belum banyak diminati, bahkan saat itu belum ada yang
menekuni usaha kebab, namun ia meyakini bahwa dimasa depan cemilan kebab akan
menarik dan menjadi jajanan yang disukan masyarakat.
6.
Berani Ambil Risiko
Sifat mampu mengambil risiko dan
suka tantangan merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun
dan di mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
Hal ini ditunjukkan dengan
keberanian Hendy dalam mengambil keputusan untuk meninggalkan bangku kuliahnya,
agar ia dapat lebih fokus dalam menekuni usaha kebabnya, meski usaha tersebut
belum tentu keberhasilannya. Ia juga berani mengambil resiko meskipun pada saat
itu keputusannya untuk menjalankan usaha ditentang oleh keluarganya, serta
dukungan finansial untuk modal juga terbatas.
terimakasih gan atas info menariknya. kesuksesan dalam bisnis memang hanya milik mereka yang bermental baja dan memiliki semangat untuk terus belajar dan pantang menyerah dalam mengembangkan usaha. sangat inspiratif dan bermanfaat gan. terimakasih..
BalasHapusSoftware Kasir Restoran